Pada artikel ini akan dijelaskan
tentang Grid Computing (Komputasi Grid) mulai dari pengertian apa itu Grid
Computing, Apa saja kelemahan dan kelebihan Grid Computing dan Implementasi
dengan contoh yang sudah menggunakannya
A. Pengertian Grid Computing
Secara definisi Grid Computing
(Komputasi Grid) adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer
yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan
komputasi dalam skala besar.
Dalam buku The Grid: Blue Print
for a new computing infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
komputasi grid adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang
dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak
mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.
Latar Belakang
Perkembangan kecepatan prosesor
berkembang sesuai dengan Hukum Moore, meskipun demikian bandwith jaringan
komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini
membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber
komputasi yang terpisah. Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi
terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi
batas-batas domain administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi
komputer di negara-negara maju, membuat para penelitinya semakin haus akan
tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang mereka
hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer dengan kapasitas yang sangat
tinggi , apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha
memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua komputer yg
dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan
habis-habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk
memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien, tapi tetap
masalahnya belum bisa dipecahkan juga, apa yang harus dia lakukan? Komputasi
grid adalah salah satu jawaban dari pertanyaan ini.
Definisi
Menurut tulisan singkat Whats Is
The Grid yang ditulis oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
- Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
- Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
- Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Jadi, Apa itu Grid Computing atau
Komputasi Grid?
Grid Computing atau Komputasi
Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel, adalah penggunaan sumber
daya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara geografis namun tersambung
via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk memecahkan persoalan komputasi
skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi terbuka, maka peluang untuk
menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah
menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala komputasi terdistribusi dapat
ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas domain
administrasi yang ada.
Grid computing dapat diartikan sumber
daya (resource) seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media
penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual dan penyelesaian
masalah terkoordinasi dalam organisasi virtual yang dinamis dan
multi-institusional. Grid dapat menghasilkan sistem informasi perusahaan yang
berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap bisnis dengan memiliki beban kerja
non-interaktif yang melibatkan sejumlah besar file.
Seperti halnya pengguna internet
yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan
dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing
seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas
pemrosesan data yang sangat besar.
Ide awal komputasi grid dimulai
dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer
terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem
terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat.
Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik
komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Grid computing menawarkan solusi
komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan
heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah
sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang
bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan
mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan
pustaka paralel.
Secara singkat, grid computing
berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa
digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan.
Infrastruktur gridcomputing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap
sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut.
Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu
dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit
atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui.
Jadi Kesimpulanya
Grid computing adalah model
generasi selanjutnya untuk komputasi perusahaan berbasis virtualisasi dan
provisioning bagi setiap sumberdaya TI. Grid computing menjanjikan peningkatan
utilitas dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur,
aplikasi dan informasi. Oracle 10g telah berbasis grid computing, sehingga
perusahaan yang menginginkan kemajuan dan perbaikan kinerja bisnis berbiaya
rendah bagi aplikasi transaksional, business intelligence dan knowledge
management dapat menggunakan solusi grid computingdari Oracle. Khusus bagi
pelanggan Oracle sekarang ini, adopsi gridcomputing hanya berupa adopsi
generasi selanjutnya dari software yang telah sukses dijalankan sebelumnya. IDC
juga meyakini bahwa Oracle 10g cukup diperhitungkan oleh banyak perusahaan yang
berkeinginan yang sama. Pelaku bisnis cukup mengadopsi teknologi grid dengan
investasi minimal, kegagalan nol, dan ROI cepat.
Contoh Grid Computing
Oracle 10g
Untuk software Oracle 10g adalah
singkatan dari grid. Fokus dari versi baru Oracle ini adalah untuk memudahkan
perusahaan menyederhanakan proses implementasi grid computing di luar kerangka
kerja komputasi akademik, teknik, riset dan saintifik.
Oracle 10g meliputi:
·
Oracle Database 10g
·
Oracle Aplication Server 10g
·
Oracle Enterprise Manaer 10g
B. Kelemahan dan Kelebihan Grid
Computing
Setelah mengetahui apa itu Grid
Computing, selanjutnya pada artikel ini akan dijelaskan tentang kelebihan dan
kekurang Grid Computing, berikut adalah penjelasannya.
Kelebihan Grid Computing :
Secara generik, kelebihan dasar
dari penerapan komputasi Grid, yaitu
·
Lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah
tertentu sumber daya komputer.
- Sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi.
- Sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama.
- Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
- Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
- Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik.
- Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik.
Kekurangan Grid Computing :
Menurut Myerson (2009),
penggunaan grid computing tidak terlepas dari beberapa isu serta resiko yang
mungkin dapat terjadi bagi perusahaan.
Beberapa isu yang harus
dipertimbangkan dan diperhatikan, antara lain:
- Tidak adanya interoperabilitas antar sistem. Interoperabilitas adalah kemampuan dari suatu sistem untuk berinteraksi dan berfungsi dengan sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa batasan akses atau implementasi.
- Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam sistem grid computingsehingga diperlukan reformat data atau penggunaan suatu aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu format tertentu.
- Hadirnya biaya tersembunyi. Misal, suatu perusahaan bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya perusahaan yang sedang berhemat untuk infrastruktur baru, training bagi karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat lunak.
- Latency data yang besar. Latency data yang besar seringkali menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya yang jauh dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid computing
C. Implementasi Grid Computing
Setelah mengetahui kelebihan dan
keurangan dari Grid Computing ini, selanjutnya adalah tentang Implementasi Grid
Computing.
Contoh yang terkenal dari
komputasi grid dalam domain publik adalah SETI yang sedang berlangsung (Search
for Extraterrestrial Intelligence) @ Home proyek di mana ribuan orang berbagi
siklus prosesor yang tidak terpakai dari PC mereka dalam pencarian luas untuk
tanda-tanda "rasional" sinyal dari luar angkasa. Menurut John
Patrick, IBM wakil presiden untuk strategi Internet, "hal besar berikutnya
akan komputasi grid.
Sejumlah perusahaan, kelompok
profesional, konsorsium universitas, dan kelompok lain telah mengembangkan atau
sedang mengembangkan kerangka kerja dan perangkat lunak untuk mengelola proyek
komputasi grid. Masyarakat Eropa (EU) mensponsori sebuah proyek untuk grid
untuk fisika energi tinggi, observasi bumi, dan aplikasi biologi. Di Amerika
Serikat, Teknologi Grid Nasional prototyping grid komputasi untuk infrastruktur
dan akses grid untuk orang-orang. Sun Microsystems menawarkan perangkat lunak
Engine Grid. Digambarkan sebagai pengelolaan sumber daya didistribusikan (DRM)
alat, Grid Engine memungkinkan insinyur di perusahaan-perusahaan seperti Sony
dan Synopsys ke kolam renang siklus komputer hingga 80 workstation pada suatu
waktu. (Pada skala ini, komputasi grid dapat dilihat sebagai kasus yang lebih
ekstrim load balancing.)
Indonesia juga sudah menggunakan
sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai
beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid
ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di
seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi
dan Geofisika.
D. Persamaan dan Perbedaan
Mobile, Grid dan Cloud computing
Perbedaan Mobile, Grid dan Cloud
computing
- Mobile computing menggunakan teknologi mobile untuk menjalankannya seperti handphone, carputer dan ultra mobile PC, sedangkan grid dan cloud computing menggunakan PC pada umumnya untuk menjalankannya.
- Biaya untuk pengadaan energi bagi mobile computing cenderung lebih mahal dibanding grid dan cloud computing apabila tidak ada sumber daya listrik karena membutuhkan sumber daya pengganti yaitu baterei.
- Mobile computing tidak terlalu membutuhkan tempat yang besar untuk mengoperasikannya dibanding grid dan cloud computing karena cenderung portable dan mudah dibawa kemana saja.
- Pada mobile computing, proses komputasi cenderung dilakukan sendiri oleh user. Pada grid computing, proses komputasi dilakukan terpusat maupun tidak terpusat dimana consumer membutuhkan discovery server. Pada cloud computing, proses komputasi membutuhkan ASP dan internet sebagai media penghubung.
Persamaan Mobile, Grid dan Cloud
Computing
- Ketiganya merupakan metode untuk melakukan proses komputasi dan memecahkan sebuah masalah serta menemukan solusinya.
- Ketiganya membutuhkan alat pengolah data modern seperti PC,laptop maupun handphone untuk menjalankannya.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar